1.
KARAKTERISTIK
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD/MI
Bahasa
memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal
dirinya, budayanya, dan budaya orang lain,
mengemukakan gagasan dan
perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa
tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif
yang ada dalam dirinya.
Pembelajaran
bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk
berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan
baik dan benar,
baik secara lisan
maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi
terhadap hasil karya
kesastraan manusia Indonesia.
Bredekamp
(1987:3) menyatakan bahwa anak berkembang pada semua aspek perkembangannya baik
fisik, emosional, sosial, dan kognitif. Tidak ada jalan lain kecuali guru harus
memiliki tanggungjawab dan perhatian penuh bagi keutuhan perkembangan anak.
Sehubungan dengan itu Goodman dalam Akhadiah
menyatakan bahwa
(1)
belajar bahasa lebih mudah terjadi jika
bahasa itu disajikan
secara holistik nyata,
relevan,bermakna, serta fungsional jika bahasa itu disajikan dalam
konteks dan dipilih peserta didik untuk digunakan,
(2)
belajar bahasa adalah belajar bagaimana mengungkapkan maksud sesuai dengan
konteks lingkungan orang tua, kerabat, dan kebudayaan terdapat interdependensi
antara perkembangan kognitif dan perkembangan kemampuan bahasa yang meliputi
pikiran bergantung kepada bahasa dan bahasa bergantung kepada pikiran
(Akhadiah, 1994:10-11).
Dinyatakan pula bahwa sesuai dengan teori belajar,
perkembangan kognitif serta
perkembangan bahasa pada anak usia lima sampai dengan delapan
tahun atau anak kelas awal SD mempunyai karakteristik sebagai berikut: (1)
kemampuan kognitif dan bahasa anak usia tersebut telah memadai untuk belajar
dalam situasi yang lebih formal,
(2)
anak-anak seusia itu masih memandang sesuatu lebih sebagai keseluruhan
(3)
sesuatu lebih mudah mereka pahami jika diperoleh melalui
interaksi sosial dengan mengalaminya
secara nyata dalam situasi yang
menyenangkan,
(4)
situasi yang akrab, dilandasi penghargaan, pengertian, dan kasih sayang, serta
lingkungan belajar kondusif dan terencana sangat membantu proses belajar yang
efektif (Akhadiah, 1994: 8-9).
Kenyataan itu menuntut
agar guru sebagai pengelola pembelajaran dapat
menyediakan lingkungan belajar yang kondusif dan pendekatan pembelajaran yang
bermuatan keterkaitan atau keterpaduan sehingga membuat anak secara aktif
terlibat dalam proses pembelajaran dan pembuatan keputusan.
Senada
dengan pendapat Goodman, Suriasumantri (1995:257) menyatakan bahwa belajar bahasa
akan lebih mudah jika pembelajaran bersifat holistik, realistik, relevan,
bermakna, dan fungsional, serta tidak lepas dari konteks pembicaraan.
Pendekatan pembelajaran terpadu dalam pengajaran bahasa sebenarnya dilandasi
oleh pandangan bahasa holistic (whole language) yang memperlakukan bahasa
sebagai sesuatu yang bulat dan utuh, dan dalam proses belajar sesuai dengan
perkembangan peserta didik. Dalam
proses pembelajaran bahasa holistic guru menjadi
model dalam berbahasa (membaca
dan menulis), serta
bertindak sebagai
fasilitator dan memberikan
umpan balik yang
positif.
Hal
ini sejalan dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Gunarsa bahwa proses belajar anak melalui conditioning dan
melalui pengamatan terdapat model-model tingkah laku di luar dirinya.
Pembelajaran
terpadu merupakan suatu aplikasi salah satu startegi pembelajaran berdasarkan
pendekatan kurikulum terpadu yang bertujuan untuk menciptakan atau membuat
proses pembelajaran secara relevan dan bermakna bagi anak (Atkinson, 1989:9).
Selanjutnya dijelaskan bahwa dalam pembelajaran terpadu didasarkan pada
pendekatan inquiry, yaitu melibatkan
peserta didik mulai dari merencanakan, mengeksplorasi, dan brain storming dari
peserta didik. Dengan pendekatan terpadu peserta didik didorong untuk berani
bekerja secara kelompok dan belajar dari hasil pengalamannya sendiri. Collins
dan Dixon (1991:6) menyatakan tentang pembelajaran terpadu sebagai berikut: integrated learning occurs when an authentic
event or exploration of a topic in the driving force in the curriculum.
Selanjutnya dijelaskan bahwa dalam pelaksanaannya anak dapat diajak
berpartisipasi aktif dalam mengeksplorasi topik atau kejadian, peserta didik
belajar proses dan isi (materi) lebih dari satu bidang studi pada waktu yang
sama.
Pembelajaran
Bahasa Indonesia mencakup aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
Keempat aspek tersebut sebaiknya mendapat porsi yang seimbang. Dalam
pelaksanaanya sebaiknya dilaksanakan secara terpadu, misalnya:
•
mendengarkan —— menulis —— berdiskusi
•
mendengarkan —— bercakap-cakap —— membaca
•
bercakap-cakap —— menulis —— membaca
•
membaca —— berdiskusi —— memerankan
•
menulis —— melaporkan —— membahas
Pelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia di kelas-kelas rendah dalam pelaksanaannya dipadukan
atau dikaitkan dengan
mata pelajaran lain seperti IPA, IPS, atau Matematika.
Dari berbagai
pendapat para ahli
dan rambu-rambu pembelajaran Bahasa Indonesia, dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya di kelas-kelas
awal, harus mempertimbangkan asas keterkaitan atau keterpaduan sebagai
pendekatan pembelajaran sesuai dengan perkembangan anak sekolah dasar yang
holistik yaitu pendekatan pembelajaran terpadu. Guru sebagai model dalam berbahasa
(membaca dan menulis) selama proses pembelajaran berlangsung serta bertindak
sebagai fasilitator dan memberikan
umpan balik yang positif.
Kualitas hasil pembelajaran Bahasa Indonesia dipengaruhi berbagai
faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah pendekatan dalam proses
pembelajaran yang terjadi di dalam
kelas. Proses tersebut menyangkut materi ajar
yang digunakan, kegiatan guru
dan peserta didik, interaksi peserta
didik dengan peserta didik, peserta didik dengan guru, dan bahan ajar, alat
dan lingkungan belajar
serta cara dan
alat evaluasi dan kesesuaian dengan kebutuhan perkembangan
peserta didik itu sendiri.
2.
TUJUAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD/MI
Bahasa memungkinkan manusia
untuk saling berkomunikasi, saling berbagi pengalaman,
saling belajar dari yang lain, dan untuk meningkatkan kemampuan
intelektual dan kesusasteraan
merupakan salah satu sarana untuk menuju pemahaman tersebut.
Standar
kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah salah satu program yang
bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa peserta
didik, serta sikap positif terhadap Bahasa dan Sastra Indonesia.
Tujuan
mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD/ Madrasah Ibtidaiyah yaitu :
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien
sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis,
2. Menghargai
dan bangga menggunakan
bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara,
3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya
dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan,
4. Menggunakan
bahasa Indonesia untuk
meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial,
5.
Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus
budi pekerti, serta
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa,
6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia
sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Sedangkan tujuan
pembelajaran Bahasa Indonesia
di SD/MI untuk aspek menulis
adalah agar peserta didik memiliki kemampuan
untuk melakukan berbagai jenis kegiatan menulis untuk mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk karangan sederhana, petunjuk,
surat, pengumuman, dialog, formulir, teks pidato, laporan, ringkasan, parafrase,
serta berbagai karya sastra untuk anak berbentuk cerita, puisi, dan pantun.
3.
RUANG
LINGKUP BAHASA INDONESIA DI MI
Dengan standar
kompetensi mata pelajaran
Bahasa Indonesia ini diharapkan:
a.
Peserta didik dapat mengembangkan
potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat
menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual
bangsa sendiri;
b.
Guru
dapat memusatkan perhatian
kepada pengembangan kompetensi
bahasa peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber
belajar;
c.
Guru lebih mandiri dan leluasa dalam
menentukan bahan ajar kebahasaan
dan kesastraan sesuai
dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta
didiknya;
d.
Orang
tua dan masyarakat
dapat secara aktif
terlibat dalam pelaksanaan
program kebahasaan daan kesastraan di sekolah;
e.
Sekolah dapat menyusun program
pendidikan tentang kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan keadaan peserta
didik dan sumber belajar yang tersedia;
f.
Daerah dapat menentukan bahan dan sumber
belajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah
dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional.
Adapun
ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD/ MI
dapat
dikategorisasi sebagai berikut :
a.
Aspek
Mendengarkan Mencakup Dua Sub Aspek Yaitu:
o
mendengarkan aktif
o
dan aktif produktif.
Adapun
contoh dari masing-masing sub aspek itu sebagai berikut:
1) Mendengarkan Aktif dapat dicontohkan pada
kompetensi dasar seperti; Membedakan berbagai bunyi bahasa perintah, dan
dongeng yang dilisankan,
2)
Mendengarkan Aktif Produktif
dapat dicontohkan pada kompetensi dasar
seperti; Menyebutkan tokoh-tokoh
dalam cerita, Mengulang deskripsi tentang benda-benda di tentang
deskripsi benda-benda di sekitar dan dongeng, Menyebutkan isi dongeng,
Mendeskripsikan isi puisi.
b. Aspek Berbicara Mencakup Dua Sub Aspek Yaitu
mendengarkan aktif dan aktif produktif.
1) Berbicara
Aktif dapat dicontohkan
pada kompetensi dasar seperti; Mendeskipsikan benda-benda di
sekitar dan fungsi anggota tubuh dengan
kalimat sederhana, Mendeklamasikan puisi anak dengan lafal dan
intonasi yang sesuai,
2) Berbicara Aktif Produktif dapat dicontohkan
pada kompetensi dasar seperti; Bertanya kepada orang lain dengan pikiran,
perasaan, dan menggunakan pilihan kata yang tepat dan santun, Menceritakan
kembali cerita anak yang didengarkan dengan menggunakan kata-kata sendiri.
c. Aspek Membaca Mencakup Dua Sub Aspek Yaitu
Mendengarkan Aktif Dan Aktif Produktif.
1) Membaca
Aktif dapat dicontohkan
pada kompetensi dasar seperti; Membaca nyaring teks (15-20
kalimat) dengan wacana tulis dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang
tepat, membaca nyaring dan membaca dalam hati.
2) Membaca Aktif Produktif dapat dicontohkan
pada kompetensi dasar seperti; Menyebutkan isi teks agak panjang (20-25
kalimat) yang dibaca dalam hati, Menjawab dan atau mengajukan pertanyaan.
d. Aspek Menulis mencakup dua sub aspek yaitu
Sastra dan Non sastra.
1) Sub
aspek Sastra dapat
dicontohkan pada kompetensi
dasar seperti; Menulis karangan sederhana, Menulis berbagai karya sastra
untuk anak berbentuk cerita, puisi, dan pantun.
2) Sub aspek Non sastra dapat dicontohkan pada
kompetensi dasar seperti; Menulis petunjuk, surat, pengumuman, formulir, teks
pidato, laporan dan ringkasan.
5. Klasifikasi Materi Sejenis
Modul Penerapan
dan Pengembangan Strategi
Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Materi Diklat Guru MI memfokuskan
pembahasannya pada Aspek Menulis. Pengklasifikasian materi sejenis disini
tentunya juga difokuskan pada aspek tersebut.
Berdasarkan pada
standar kompetensi yang
ada pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, maka aspek
Menulis ini dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis materi melalui
pengelompokan kompetensi dasar pada aspek Menulis, sebagai berikut :
a. Berdasarkan
Standar Kompetensi Menulis
permulaan, dapat dikelompokkan
Kompetensi Dasar;
(1)
Menjiplak berbagai bentuk gambar, lingkaran, dengan menjiplak, dan bentuk huruf
menebalkan, mencontoh, melengkapi, dan menyalin,
(2)
Menebalkan berbagai bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf,
(3) Mencontoh huruf, kata, atau kalimat
sederhana dari buku atau papan tulis dengan benar,
(4) Melengkapi kalimat yang belum
selesai berdasarkan gambar,
(5) Menyalin puisi anak sederhana dengan
huruf lepas,
(6) Menulis kalimat sederhana yang
didiktekan guru dengan huruf tegak dengan huruf tegak bersambung bersambung
melalui kegiatan dikte dan menyalin,
(7) Menyalin puisi anak dengan huruf
tegak bersambung,
(8) Melengkapi cerita sederhana dengan
kata yang melalui kegiatan tepat melengkapi cerita dan dikte,
(9) Menulis kalimat sederhana yang
didiktekan guru dengan menggunakan huruf tegak bersambung dan memperhatikan
penggunaan huruf kapital dan tanda titik,
(10) Mendeskripsikan tumbuhan atau
binatang di dengan mendeskripsikan sekitar secara sederhana dengan bahasa tulis
benda di sekitar dan menyalin puisi anak,
(11) Menyalin puisi anak dengan huruf
tegak bersambung yang rapi.
b.
Berdasarkan
Standar Kompetensi Mengungkapkan Pikiran, Dapat Dikelompokkan Kompetensi Dasar;
(1)
Menyusun paragraf berdasarkan bahan yang perasaan, dan informasi tersedia
dengan memperhatikan penggunaan dalam bentuk paragraf ejaan dan puisi,
(2)
Melengkapi puisi anak berdasarkan gambar,
(3)
Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar perasaan, dan informasi seri
menggunakan pilihan kata dan kalimat yang dalam
karangan tepat dengan
memperhatikan penggunaan ejaan,
sederhana dan puisi huruf kapital, dan tanda titik,
(4)
Menulis puisi berdasarkan gambar dengan pilihan kata yang menarik,
(5)
Mengisi formulir (pendaftaran, kartu anggota, perasaan, dan informasi wesel
pos, kartu pos,
daftar riwayat hidup,
dll.) secara tertulis dalam dengan benar bentuk formulir, ringkasan,
dialog, dan parafrase,
(6) Membuat ringkasan dari teks yang dibaca atau
yang didengar,
(7) Menyusun
percakapan tentang berbagai
topik dengan memperhatikan
penggunaan ejaan,
(8)
Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa dengan tetap memperhatikan makna puisi,
c.
Berdasarkan Standar Kompetensi Mengungkapkan, Dapat Dikelompokkan Kompetensi Dasar;
(1)
Melengkapi percakapan yang belum selesai pikiran, perasaan, dan dengan
memperhatikan penggunaan ejaan (tanda informasi secara tertulis titik dua, dan
tanda petik) dalam bentuk percakapan, petunjuk, cerita, dan surat,
(2)
Menulis petunjuk untuk melakukan sesuatu atau penjelasan tentang cara membuat
sesuatu,
(3)
Melengkapi bagian cerita yang hilang (rumpang) dengan menggunakan kata/kalimat
yang tepat sehingga menjadi cerita yang padu,
(4)
Menulis surat untuk teman sebaya tentang pengalaman atau cita-cita dengan
bahasa yang baik
dan benar dan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf
besar, tanda titik, tanda koma, dll.),
(5)
Menyusun karangan tentang berbagai topik pikiran, perasaan, dan sederhana
dengan memperhatikan informasi secara tertulis penggunaan ejaan (huruf besar,
tanda titik, dalam bentuk karangan, tanda koma, dll.) pengumuman, dan pantun
anak,
(6)
Menulis pengumuman dengan bahasa yang baik dan benar serta memperhatikan
penggunaan ejaan,
(7)
Membuat pantun anak yang menarik tentang
berbagai tema (persahabatan, ketekunan, kepatuhan, dll.) sesuai dengan ciri-
ciri pantun,
(8)
Menulis karangan berdasarkan pengalaman pikiran, perasaan, dengan memperhatikan
pilihan kata dan informasi, dan penggunaan ejaan pengalaman secara tertulis
dalam bentuk karangan, surat undangan, dan dialog tertulis,
(9)
Menulis surat undangan (ulang tahun, acara agama, kegiatan
sekolah, kenaikan
kelas, dll.) dengan
kalimat efektif dan memperhatikan penggunaan ejaan,
(10)
Menulis dialog sederhana antara dua atau tiga tokoh dengan memperhatikan isi
serta perannya,
(11)
Meringkas isi buku yang dipilih sendiri dengan pikiran, perasaan, memperhatikan
penggunaan ejaan informasi, dan fakta secara tertulis dalam bentuk ringkasan,
laporan, dan puisi bebas,
(12) Menulis laporan pengamatan atau kunjungan
berdasarkan tahapan (catatan, konsep awal, perbaikan, final) dengan
memperhatikan penggunaan ejaan,
(13)
Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat.
d.
Berdasarkan Standar Kompetensi Mengungkapkan pikiran dan informasi secara
tertulis dalam bentuk naskah pidato dan surat resmi, dapat dikelompokkan
Kompetensi Dasar;
(1)
Menyusun naskah pidato/sambutan (perpisahan, ulang tahun, perayaan sekolah,
dll.) dengan bahasa yang baik dan benar, serta memperhatikan penggunaan ejaan,
(2)
Menulis surat resmi dengan memperhatikan pilihan kata sesuai dengan orang yang
dituju.
Terimakasih pak....saya bisa terinspirasi dengan blog bapa untuk menyelesaikan tugas kuliah...
BalasHapusSangat bermanfaat...izin dicopi yah
BalasHapusalhadulillah tugas saya terbantu....
BalasHapusTerimakasih...
BalasHapusSangat membantu tugas kuliah saya